Siap?!

"BRAND NEW STORY...
NEVER ENDING STORY..."

Minggu, 29 November 2009

minggu chating 1

aaaj seneeeeng nin.... tadi sore chat untk yang prtm sm First Boy suka deh.... kapan lg eh dy online ... sering2 beh hwhw.... aaih kemaren abis jln2 brg budak rame2 seruuu nin. lpn lg o... kt jln2 brg?? jah utk saat ini ckna cm itu beh. makasih....

Kamis, 26 November 2009

kamis yang santai...

ad yg ngajak aku kenalan.. payo e dak. mdki nk nolak... ku pikir nk ngehakimi aku... ternyata... emg pgn knlan... dan dy bilang aku ni uwg yg asik... haha.... dak masalah... santai beh... tapi ad yg dak bls2 komen samo wall aku.... sedeee nin.... ai lah ngp sh????

Rabu, 25 November 2009

rabu dak keruan....

alangke banyak tugas.... nk mati... libur k lah plo sekolah t yy.. nk lebaran ini nih... libur cuma sehari.... halah.... apo cubo..... wall sm coment dak di bales... alangke menderitanyo..... ah sial.... sial...

Senin, 23 November 2009

i like monday

aaaah seharusnyo slogan i dont like monday tu di hilang ke... buktinyo aku seneng2 beh di hari senin ini. malah aku seneeeeeeeeng nian. huhu... sampe dak pacak di ungkap ke ck mano senengnyo aku hari ini... aaah... sip nian pokoknyo... hari ini senin yang indah bahkan mungkin yang paling indah dari jutaan senin sebelumnya. aaah thanks.... unique and special

Minggu, 22 November 2009

minggu pagi

uwah semalem bnyk nin yng nak chat smo aku ehh aku malah tidur ... dasar nin aku nih..... hari ini aku dak tau nk ngpi. budak ngajak ke pim tapi aq dak katek duit. hahai... ailah..... pengen tebenem ke dalem tanah rasona... tapi sayangna dak biso.... ngetik entri dari hape ni cpk jugo ruponyo eh.... sdh ah jadilah pegel

minggu pagi

uwah semalem bnyk nin yng nak chat smo aku ehh aku malah tidur ... dasar nin aku nih..... hari ini aku dak tau nk ngpi. budak ngajak ke pim tapi aq dak katek duit. hahai... ailah..... pengen tebenem ke dalem tanah rasona... tapi sayangna dak biso.... ngetik entri dari hape ni cpk jugo ruponyo eh.... sdh ah jadilah pegel

Sabtu, 21 November 2009

saturday wait..... aih... capek nin hari ini sekolah pegi pagi blek sore. tp ttp seneng. aii ngp bnyk nin yng nk ku pikir ke nih... ngplah aku ni dak pacak nin klo dak mikiri uwg lain. sekali2 biso dak sih aku tu dak peduli samo uwg..... ai rascal tu apo kendaknyo dgn aku. ngmg o dgn aki biar aku tu tw apo kndk kw... biar aku ni dk bingung nak ngapoi. biar sikap aku ni sesuai dgn kndk kau.tau dak sih kw tu!!

Senin, 16 November 2009

As Long As You Love ME

Although loneliness has always been a friend of mine

I'm leavin' my life in your hands
People say I'm crazy and that I am blind
Risking it all in a glance
And how you got me blind is still a mystery
I can't get you out of my head
Don't care what is written in your history
As long as you're here with me

I don't care who you are
Where you're from
What you did
As long as you love me
Who you are
Where you're from
Don't care what you did
As long as you love me

Every little thing that you have said and done
Feels like it's deep within me
Doesn't really matter if you're on the run
It seems like we're meant to be

I don't care who you are (who you are)
Where you're from (where you're from)
What you did
As long as you love me (I don't know)
Who you are (who you are)
Where you're from (where you're from)
Don't care what you did
As long as you love me (yeah)

I've tried to hide it so that no one knows
But I guess it shows
When you look into my eyes
What you did and where you're comin from
I don't care, as long as you love me, baby

I don't care who you are (who you are)
Where you're from (where you're from)
What you did
As long as you love me (as long as you love me)
Who you are (who you are)
Where you're from (where you're from)
Don't care what you did (yeah)
As long as you love me (as long as you love me)
Who you are (who you are)
Where you're from
What you did
As long as you love me
Who you are (who you are)
Where you're from (where you're from)
As long as you love me
Who you are
As long as you love me
What you did (I don't care)
As long as you love me

ALWAYS

This romeo is bleeding 

But you can't see his blood 
It's nothing but some feelings 
That this old dog kicked up 

It's been raining since you left me 
Now I'm drowning in the flood 
You see I've always been a fighter 
But without you I give up 

Now I can't sing a love song 
Like the way it's meant to be 
Well, I guess I'm not that good anymore 
But baby, that's just me 

And I will love you, baby - Always 
And I'll be there forever and a day - Always 
I'll be there till the stars don't shine 
Till the heavens burst and 
The words don't rhyme 
And I know when I die, you'll be on my mind 
And I'll love you - Always 

Now your pictures that you left behind 
Are just memories of a different life 
Some that made us laugh, some that made us cry 
One that made you have to say goodbye 
What I'd give to run my fingers through your hair 
To touch your lips, to hold you near 
When you say your prayers try to understand 
I've made mistakes, I'm just a man 

When he holds you close, when he pulls you near 
When he says the words you've been needing to hear 
I'll wish I was him 'cause those words are mine 
To say to you till the end of time 

Yeah, I will love you baby - Always 
And I'll be there forever and a day - Always 

If you told me to cry for you 
I could 
If you told me to die for you 
I would 
Take a look at my face 
There's no price I won't pay 
To say these words to you 

Well, there ain't no luck 
In these loaded dice 
But baby if you give me just one more try 
We can pack up our old dreams 
And our old lives 
We'll find a place where the sun still shines 

And I will love you, baby - Always 
And I'll be there forever and a day - Always 
I'll be there till the stars don't shine 
Till the heavens burst and 
The words don't rhyme 
And I know when I die, you'll be on my mind 
And I'll love you - Always

Monday Rabelation

Hwhwhw kayaknyo rabelation akan dimulai dari hari ini. Hah siap2 beh lah. Walaupun manusia dak pernah siap. Tapi, mereka tau ado hal yang bakal terjadi yang merupakan dampak dari apo yang mereka buat. Hwhwhw. Let's Finghting!!

Banyak hal yang biso kito lakuke banyak hal yang biso kito perjuangke. Jadi kito harus tetep semangat. Huhuhu.

Dak tau lagi nak ngetik apo. tapi aku harep ini jadi hari yang baik untuk semua orang. Semoga pemberontakan kami hari ini berjalan dengan baik. 

Dan untuk anak kecil nakal yang beku hari ini. Aku harep cepet cair. Hahaha. Bukan es batu. Tapi dak apo.

That's all. Thank you.

Unique n Special

Minggu, 08 November 2009

Love Hurt Mean's Happy at Heart


sore ini serasa pengap, disana sini kertas berserakan. "huh...." tugas ku berantakan tertiup angin, semakin sibuk aku, semakin baik. karna sibuk membuat kita tidur lelap.aku, gizha sachiko seorang murid kelas 2 sma yang mendambakan seorang cowok bernama ryuu. bila dibandingkan kami bagai langit dan bumi, ini dan itu s'lalu berbeda.hari ini sepertinya bertanda baik,pagi tadi ryuu tersenyum dan menyapa ku terdengar ramah dan lembut. bagai mana mungkin, orang seperti ryuu dibenci banyak orang? menurut ku dia baik, dan lembut tapi entah lah, mungkin aku memang perlu tahu lebih banyak.setiap hari aku semakin merasa penasaran dengan ryuu, tapi ryuu semakin baik pada ku semenjak kami 1 jurusan. "bahasa" adl jurusan baru yang ku pilih setelah pindah dari ipa aku merasa ada sesuatu yang selalu ada dalm bayang-bayang ku. seseorang berkata "zha, selamat ya, akhirnya dapet juga!!!". aku sedikit bingung dengan apa yang ia bilang tapi... sepertinya itu feel yang baik deh.2 hari, 5 hari hingga 1 minggu kemudian, gosip semakin menyebar mereka bilang ryuu akan menyatakan perasaannya pada ku, "dari mana mereka tahu?" aku semakin bingung lebih baik jika aku yang bertanya. mungkin itu semua benar. syukurlah tuhan, akhirnya kau kabulkan permintaanku.esok harinya ryuu menjemput ku ke rumah untuk kesekolah bersama, ia begitu keren, tinggi, semakin dekat aku melihatnya, semakin kencang jantung ini berdebar.sesampainya ke sekolah ryuu mengajak ku ke tamn belakng sekolah, sebenarnya aku berharap inilah waktunya. dan ternyata "zha, aku suka kamu zha. baru2 ini aku ngerasa kamu dan aku memang harusnya bersama, aku merasa batah kalu aku ada sama kamu". entah lah, mungkn itu pernyataan cinta ygpaling sederhana yang aku dengar, tapi itu adalah kata2 yang benar-benar aku tunggu, slama 5 minggu terakhir.aku bilang ya? tidak segampang yang dia kira, aku masih berfikir tentang apa yangselalu mereka bilang. "aku pergi atau jangan ya???" tapi aku cuma butuh waktu sedikit untuk fikir-fikir untuk berkata "ya" pada jawaban ryuu.bahagianya hidup ini, bagaikan semua yang aku ingin ada dlam genggaman, yang ebih bahagia lagi, ryuu selalu ada dimanapun aku ada. tapi semenjak 2 minggu lalu, kami kjarang bertemu, entah lah mungkin di pergi ke suatu tempat yang tentram untuk mengendalikan emosi. tapi kenapa selama ini?2 minggu, 3 minggu, tak ada kabar 1 pun dari ryuu tak ada kabar angin ataupun gosip-gosip tantang ryuu. apa aku harus pergi menjemputnya ya??sesampainya di rumah ryuu, sepertinya kosong, dan tak satupun tanaman hidup di halamannya. gersang dan terlihat mengerikan. "sebenarnya apa yang terjadi?" setiap ku tanyakan pada tetangganya selalu ku dapat kata "tidak tahi" hingga seorang remaja datang menghampiri ku danbertany " kamu cari ryuu???" "ya" " sebulan lalu ryuu pindah dari sini, lalu setelah ada kabar lagi, ryuu menionggal". ya tuhan "benarkah???" kenapa secepat ini??? kenapa hanya sesaat? kenapa ryuu tak pamitan??? semua ini membuat aku semakin pusing dan terbebani. kenapa pula saaat itu aku harus cinta pada ryuu??? ryuu, maaf kan aku yang tak pernah bisa mengerti kamu!!!1" mencintai hanyalah untuk orang yang ingin tersakiti, namun orang yang tersakiti oleh cinta adalah orang yang bahagia"!!!!!!
Surat Dalam Hujan

Selalu demikian di bulan Nopember ini. Hujan benar-benar mewarnai hari. Sore. Ya, pukul empat lebih, hujan seperti pantulan manik-manik kaca menderas seketika dengan anggunnya. Aku menyesal, sumur di luar pasti akan keruh lagi airnya, mestinya diberi atap nanti. Hujan. Aku duduk di sini, dekat jendela kaca memerhatikan curahan air yang mengguyur serentak dari udara. Seperti apakah bunyinya? Di atas atap, di dedaunan, di tanah becek, bahkan di kolam ikan yang berderet nun di luar? Aku tak tahu. Sunyi. Kecuali gelegar petir yang menghantam bumi. Ya, hanya itu yang kurasakan. Aku ingat kamu. Aku suka hujan, aku suka suasananya yang begitu kontemplatif. Kurasakan ekstase tertentu jika hujan. Memberiku inspirasi untuk menulis puisi. Bahkan juga menulis surat untukmu dalam suasana hujan kupikir cukup romantis, meski isinya terkadang bernada humor yang ironis. Aku rindu suratmu. Yang selalu hangat dan menggembirakan, simpel dan terkadang menggetarkan. Namun mungkin kamu sudah kecewa dengan kenyataan yang kuungkapkan dalam suratku yang barusan kukirimkan. Mungkin kamu kebingungan dan terpaksa bertanya pada orang yang kebetulan pernah bertemu denganku, entah Mas Herwan FR atau Agus Kresna, meski ada yang merasa tak berhak untuk mengatakan apa-apa karena aku sudah memintanya agar jangan dulu mengabarkan kehadiranku pada orang-orang untuk suatu alasan. Dan rentetan kemungkinan lainnya mengendap dalam benakku. Namun aku harap kamu benar-benar cukup dewasa untuk menerima realita dalam hidup yang penuh ketakterdugaan. Aku kesepian. Apa yang kulakukan. Duduk di kursi sembari mengangkat kaki, dan di rumah hanya ada aku sendiri. Aku membayangkan kamu. Sosok yang tak pernah kutemui. Hanya foto yang kamu kirimkan melengkapi imajinasi: seorang lelaki gondrong yang menarik, dan merasa dirinya secara psikologis sudah dewasa dalam usia 23 tahun. Heran, di luar belasan burung entah apa namanya berseliweran dalam guyuran hujan begini, apa yang mereka cari? Barangkali kamu lebih tahu ekologi dan mau berteori? Aku kedinginan. Aliran listrik padam. Barangkali segelas teh manis panas bisa menghangatkan tubuhku. Apakah di Bandung saat ini sedang hujan juga, dan kamu tengah bagaimana? Mengisap A Mild ditemani secangkir kopi panas? Menulis puisi, cerpen, esai, surat, atau tugas mata kuliah? Di kampus, di rumah, atau di suatu tempat entah? Membaca diktat, buku tertentu, karya sastra, atau komik? Di depan monitor komputer, mengobrol, atau nonton TV? Mendengarkan The Doors atau Ebiet G. Ade? Tidur atau makan? Salat Asar atau menggigil kehujanan? Atau mengguyur badan di kamar mandi? Atau tak melakukan apa-apa sama sekali? Cuma Tuhan yang tahu. Relasi yang aneh, katamu, karena lewat surat. Lalu kamu menyuruhku belajar internet biar bisa bikin e-mail dan tak perlu ke perpustakaan konvensional. Dan kamu janji akan mengajariku jika nanti bertemu. Bertemu. Aku juga ingin bertemu kamu. Namun untuk apa? Adakah makna dari pertemuan itu? Kubayangkan kamu sebagai Indra, temanku, yang membagi dunia lewat tangannya. Namun apa kamu bisa bahasa isyarat sederhana cara abjad? Kamu kecewa karena aku tuli? Apakah dalam surat pertamaku aku harus memberitahu siapa diriku secara mendetail? Aku telah mengambil risiko. Begitu pun kamu. Risiko untuk merelasi diri dan berinteraksi dengan orang asing. Sebuah silaturahmi yang kumulai, haruskah berakhir sia-sia? Aku berusaha menerima diriku sebagaimana adanya dan menjadi orang biasa, meski aku tahu orang-orang di sekitarku kecewa. Keluarga, teman-teman, sahabat dekat, sampai siapa saja yang memang merasa harus kecewa. Bertahun-tahun, ada belasan tahun mungkin, sejak usiaku 16 tahun sampai 25 tahun, kujalani hari dengan sunyi, sebuah dunia tanpa bunyi-bunyi. Bisakah kamu bayangkan? Ah, aku tak akan bisa mendengar permainan harmonikamu, lalu membandingkannya dengan permainan harmonika abangku. Atau denting gitarmu dengan Eric Clapton. Atau bagaimana suatu melodi tercipta dari puisi. Aku juga tak akan tahu warna suaramu saat memusikalisasikan puisi, berdeklamasi, menyanyi, tadarus, berperan dalam lakon teater, atau bicara biasa saja. Kamu masih ingat, dalam salah satu suratmu, kamu menulis: Setting: Kamar, 141000 - 21.20 WIB, Dewa 19 - Terbaik-terbaik. Gurun yang baik. Barangkali sekaranglah saatnya! Lalu kamu membiarkan selembar halaman kertas itu kosong. Aku mengerti artinya, kamu ingin aku memutar lagu tersebut, dan membiarkan Terbaik-terbaik bicara. Sesuatu yang tengah menggambarkan suasana hatimu saat itu? Sayang, aku tak bisa melakukannya. Kata teman-teman, lagu itu tentang cinta dan persahabatan. Kurasa aku harus bertanya pada Rie, Indra, atau Nana; apa ada yang punya teksnya? Ironis, bukan? Tampaknya kamu senang menulis dengan diiringi musik. Aku iri padamu. Karena aku ingin tahu juga seperti apa indahnya musik klasik itu, entah Mozart yang kata Indra melankolis; atau Chopin di masa silam, gumam Cecep Syamsul Hari dalam puisi Meja Kayu yang kembali muram-surealis, menulis lagu pedih tentang hujan2; atau tahu di mana letak jeniusnya Beethoven yang mencipta komposisi meski tuli; dan bisa mengerti mengapa ayahku sangat menyukai musik klasik selain country. Aku rindu bunyi gamelan, dan ingin kembali belajar menari. Entah jaipong Jugala, tari klasik Jawa, atau mungkin sendratari seperti yang sering kusaksikan di TVRI waktu kecil dulu. Aku ingin berperan sebagai Drupadi atau Srikandi, perpaduan antara kelembutan dan keperkasaan. Kamu lebih suka karakter Bima? Aku suka karakter Yudistira, ia satu-satunya yang (hampir) berhasil mencapai puncak Mahameru sementara saudara-saudaranya satu per satu berguguran. Kamu tahu artinya, kan? Aku lupa penggalan kisah ini dari komik wayang R.A. Kosasih atau majalah Ananda -- yang pernah kita baca waktu kanak-kanak dulu, meski mungkin dalam dimensi yang berbeda. Sudahlah, setidaknya aku bisa tahu minatmu, dan kamu tahu minatku. Aku tak tahu banyak tentang musik, padahal kamu pasti asyik sendiri dengan The Corrs, Dewa, Kubik, Jim Morrison, bahkan juga Jimi Hendrix. Mengapa sih dalam cerpenmu yang barusan dimuat koran, kamu menulis soal Jimi Hendrix dan Jim Morrison? Itu mengingatkanku pada Abuy teman SMU-ku yang sangat mengidolakan mereka dan senang cerita soal itu padaku, seolah merekalah yang bisa meluapkan kegelisahan terpendamnya yang liar menuju muara kebebasan. Lucu, adakah orang tuli yang begitu besar rasa ingin tahunya tentang sesuatu yang tak mungkin bisa dirasakan. Katakan aku aneh. Aku memang orang aneh. Namun aku juga berharap bisa tahu lebih banyak tentang Iqbal, Rumi, Camus, Dylan, Gibran, Cummings, Malna, sampai Rendra. Ya, itu jika kita bertemu. Mungkinkah itu? Tempias hujan tidak deras lagi, namun kesedihan itu masih menghantam ruang terdalam. Aku butuh kawan. Kamukah orangnya? Tidak, kamu mungkin sudah berharap agar aku jadi seseorang yang ke lima setelah kamu kecewa dengan sekian perempuan yang masuk dalam hidupmu, meski itu terlalu dini karena kita baru tiga kali saling menyurati. Semudah itukah hatimu terpaut, atau kamu cuma ingin mengujiku? Tidak. Aku tak berharap apa-apa darimu. Aku hanya ingin jadi kawanmu. Kawan biasa. Bukan pacar. Meski aku juga ingin punya pacar, sebagaimana perempuan kebanyakan. Seseorang yang membuatku jatuh cinta sungguhan. Seseorang yang mencintaiku apa adanya. Seseorang di mana bisa berbagi dunia. Naifkah? Hujan. Aku kembali memandang ke luar jendela kaca. Di sana gunung begitu dekat dengan latar pepohonan seperti hamparan permadani hijau kebiruan, dan kabut yang mengental; terasa beku dalam pelukan kegaiban-Nya. Ya Tuhan, barusan kulihat kilatan petir membelah langit desa di sebelah utara. Subhanallah, indah sekali bentuknya; kilatan warna perak yang abstrak dengan latar kelabu. Aku membayangkan bagaimana seandainya jika petir tiba-tiba menghajarku. Sudahlah, mungkin lebih baik aku membayangkan diriku sebagai Walter Spies atau Alain Compost; akan kuabadikan keindahan panorama hujan. Tidak. Aku bukan mereka. Aku cuma punya kata-kata. Bukan kuas atau kamera. Namun kata-kata yang berhamburan dari mulutku pasti tak akan kamu mengerti sepenuhnya jika kita berbicara. Kamu akan membutuhkan waktu untuk mengenali warna suaraku yang kacau intonasinya, seperti teman-teman dekatku. Mungkin cukup lama. Apakah kita akan bertemu dan bicara seolah kawan lama dengan akrabnya? Atau kaku lalu merasa sia-sia? Aku bukan May Ziadah, Elizabeth Whitcomb, Mabel Hubbard-Graham Bell, Marlee Matlin, atau Jane Mawar. Atau perpaduan perempuan mana yang pernah kau kenal.Hujan
Sunday Always Come Too Late

Tapi no problem, walau pun selalu datang terlambat, hari minggu tetap selalu hari yang paling ku tunggu. Hehehe. Karena cuma hari ini aku bebas dari pegi ke sekolah. Hehehe.

UAH, minggu ini lagi ngeboseni nian. Tugas dak berhenti2 mengalir terus. Minggu ini biologi hapalan banyak nian. AAAAh.... Ngentak palak geger otak nian.

Lamo sdh dak ngetik entri, dak tau jg nak ngerik apo. AAh laper,... pegen makan. Tapi dak tau nak makan apo.

Dak tau ah..............

Thanks
Unique and Special

Senin, 02 November 2009

Monday is not Always Blue

Yuhu, apo cubo judul entri aku nih. Hwhwhw. Tapi, dak taulah, aku seneeeeeeng nin hari ini. Banyak nian yang membuat aku senang. Sampe dak tau lagi aku cak mano nak ngungkapkenyo.

Uah, moga besok adalah selasa yang menyenangkan. Dan untuk hari ini. Terima kasih ya Allah, karena aku sudah diberikan senin yang sangat istimewa, dan begitu indah lebih dari sekitar 100 senin sebelum ini.

AH, dak lupo jugo ku sampeke makasih buat yang sudah traktir aku hari ini.

Thank you,

Unique and Special

Siap?!

Seorang anak berkata pada temannya. 

"Waktu itu aku memang pengen ngelakukenyo, tapi aku belum siap. Aku dak mau ado.........." 

Siap?! Kalo nunggu siap, kapan siapnya?! Di dunia ini kayaknya dak ada tuh yang sudah siap buat malu, untuk dimarahi, untuk kecewa, bahkan mungkin ndak ado uwng di dunia ini yang siap untuk bahagia. Semua yang ado di dunia ini kejutan--paket yang dibungkus rapi. Manusia memang semuanya sok! Selalu bilang tabah, siap untuk ngadepi semuanyo, siap nerima ini, siap nerima itu. Kalo kita memang siap, harusnya kita dak perlu nangis waktu saudara yang sakit akhirnya meniggal. Kalo kita siap, kita ndak bakal ketawa bahagia waktu buka kado ulang tahun... 

Ndak, manusia dak pernah siap. Kita memang tau apo yang bakal terjadi. Tapi kita dak pernah siap. Kalo kita selalu siap, buat apa ada emosi!?!

Huah. Seandainya eh, hidup aku biso sepanjang 100 tahun kayak lagu Five For Fighting dan sesederhana yang digambarke lagu itu. Ah pasti oke nin eh. Waduh2 ngarep boleh kan.

Ini entri ke empat yang ku ketik dewek. Ngetik entri tuh, rupanya betul2 asik. Hehehehe...

Trus, nak ngetik apo lagi nih aku bingung dewek. Huh, yang pasti hari ini aku lagi seneng. Sebabnya boleh dirahasiakan. Hehe. Belum siap aku nak ngakunya. Semoga besok biso lebih baik lagi eh. Ah, moga2 hari ini biso berjalan baik sampe hari berganti kagek.

Uuuuh, kayaknya cuma itu beh yang biso aku sampeke untuk saat ini. Lebih dan kurang dak ado masalah. Hehe, makso nin eh aku. Sudahlah, dari pada makin dak penting, lebih baek ku akhiri beh.

Thank you,

Unique and Special

"100 Years"

I'm 15 for a moment
Caught in between 10 and 20
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are
I'm 22 for a moment
She feels better than ever
And we're on fire
Making our way back from Mars
15 there's still time for you
Time to buy and time to lose
15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live
I'm 33 for a moment
Still the man, but you see I'm a they
A kid on the way
A family on my mind
I'm 45 for a moment
The sea is high
And I'm heading into a crisis
Chasing the years of my life
15 there's still time for you
Time to buy, Time to lose yourself
Within a morning star
15 I'm all right with you
15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live
Half time goes by
Suddenly you’re wise
Another blink of an eye
67 is gone
The sun is getting high
We're moving on...
I'm 99 for a moment
Dying for just another moment
And I'm just dreaming
Counting the ways to where you are
15 there's still time for you
22 I feel her too
33 you’re on your way
Every day's a new day...
15 there's still time for you
Time to buy and time to choose
Hey 15, there's never a wish better than this
When you only got 100 years to live